Warga Brojolan Barat, Kelurahan Temanggung I, Kabupaten Temanggung,
Jawa Tengah mengolah air limbah pabrik tahu menjadi biogas dan
dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah atau gas elpiji
untuk menyalakan kompor.
Bendahara
Kelompok Swadaya Masyarakat Tirta Guna, Brojolan Barat selaku pengolah
limbah, Bambang Kusnanto di Temanggung, Senin (5/7/2010) mengatakan
penggunaan bahan bakar dari biogas limbah pabrik tahu itu dilakukan
sejak Desember 2008.
Ia
mengatakan, di wilayah Brojolan Barat terdapat delapan pabrik tahu dan
selama ini air limbah pabrik tahu cenderung membuat pencemaran
lingkungan. “Berawal dari kondisi tersebut maka muncul pemikiran untuk
mengolah limbah tersebut menjadi bahan bakar,” katanya.
Bambang menyebutkan, saat ini ada 29 kepala keluarga Brojolan Barat yang bisa memanfaatkan bahan bakar biogas itu untuk memasak. “Baru 29 kepala keluarga yang bisa memanfaatkannya, karena kapasitas pengolahan limbah masih terbatas,” katanya.
Secara ekonomis, katanya, penggunakan bahan bakar biogas ini lebih irit dibanding menggunakan gas elpiji dan lebih aman. Menurut dia, dengan menggunakan bahan bakar secara tidak terbatas untuk keperluan rumah tangga, setiap kepala keluarga ditarik iuran Rp30 ribu per bulan untuk operasional dan pemeliharaan instalasi.
Proses pengolahan limbah, yakni air “manyon” atau air limbah pabrik tahu dialirkan masuk inlet kemudian masuk degister dan terjadi proses fermentasi yang menimbulkan gas metan atau biogas. “Biogas tersebut disalurkan ke rumah tangga dengan menggunakan pipa paralon dan siap digunakan sebagai bahan bakar,” katanya.
Ia mengatakan, agar air limbah itu bisa ramah lingkungan maka dari degister masuk ke bak pelimpah dan dialirkan ke instalasi pengolah air limbah, setelah itu baru dibuang ke sungai.
Seorang warga yang menggunakan biogas tersebut, Ny. Asmirah (63) mengatakan dengan menggunakan biogas harga lebih murah. “Dengan harga Rp30 ribu perbulan, kami bisa menggunakan bahan bakar sepanjang hari dengan tidak terbatas sehingga pengeluaran uang bisa lebih irit,” katanya.